Kementerian Riset dan Teknologi telah meluncurkan bus listrik berkapasitas 15 orang penumpang.
Kepala Penelitian Bidang Transportasi LIPI Abdul Hafidz mengatakan purwarupa alias prototype bus listrik buatan anak negeri ini jika diproduksi secara massal bisa dijual dengan harga Rp 900 juta.
"Kalau asumsi produksi 1.000 unit, itu harganya 900 juta," ungkap Hafidz di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (26/6/2012).
Ditempat yang sama, Wamen ESDM Rudi Rubiandini Suharsyah menilai bus listrik buatan anak negeri ini merupakan kebanggan bagi masyarakat Indonesia dan juga sebagai solusi di tengah masalah energi.
Meskipun harga bus listrik relatif mahal, Rudi menilai hal tersebut bukan menjadi masalah jika dibandingkan dengan manfaatnya sebagai angkutan ramah lingkungan dan irit bahan bakar.
"Menurut saya, walaupun ini mahal ini harus dilakukan. Kita tidak boleh kalah karena mahal atau kurang ekonomis. Itu tidak apa-apa, biarkan biaya mahal itu kita bayar karena yang membuat itu anak negeri sendiri," imbuh Rudi.
Terkait masih tingginya harga bus listrik tersebut, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kemenperin Budi Darmadi mengatakan pihaknya masih menilai berbagai mobil ramah lingkungan yang termasuk dalam katagori low carbon emition energy.
Menurutnya, pemerintah akan membantu berupa stimulus yang dapat memperkecil biaya produksi pembuatan bus listrik tersebut.
"Jadi sebuah regulasi yang paling hemar nanti yang dapat kebijakan fiskal dan itu masih dalam proses untuk pemberian insentif," sebut Budi.
0 komentar:
Post a Comment