Kambing ettawa yang dikenal sebagai kambing perah dari India didatangkan ke Indonesia untuk pertama kalinya dengan tujuan untuk diambil susunya. Untuk menjaga kelestariannya, kambing ettawa tersebut kemudian dikawinkan dengan kambing local dan pada generasi F3 terbentuklah jenis kambing Peranakan Ettawa (PE) yang sampai kini telah banyak dikenal dan dikembangkan sebagai kambing perah.
Susu yang dihasilkan kambing ettawa ini memiliki nilai gizi yang tinggi dan keistimewaan tersendiri dibandingkan susu sapi serta sangat berkhasiat dan baik untuk kesehatan.
Pengolahan susu kambing ettawa yang telah lebih baik, menepis citra yang sering disandangkan pada jenis susu kambing yaitu berbau tajam. Pengemasan dan pengolahan yang telah terpadu mampu menghasilkan susu kambing ettawa dengan berbagai rasa dan aroma seperti jahe, coklat, murni. Dengan demikian, mematahkan penghalang yang selama ini terbesit bagi setiap orang yang ingin memperoleh manfaat dari meminum susu kambing ettawa.
Air susu kambing sangat potensial dalam perbaikan gizi masyarakat karena air susu kambing tidak memiliki factor "lactosa intolerance", sehingga bagi mereka yang peka terhadap laktosa susu sapi dapat mengkonsumsi air susu kambing karena tidak menyebabkan diare, dengan demikian laktosa susu kambing akan aman.
Susu yang dihasilkan kambing ettawa ini memiliki nilai gizi yang tinggi dan keistimewaan tersendiri dibandingkan susu sapi serta sangat berkhasiat dan baik untuk kesehatan.
Pengolahan susu kambing ettawa yang telah lebih baik, menepis citra yang sering disandangkan pada jenis susu kambing yaitu berbau tajam. Pengemasan dan pengolahan yang telah terpadu mampu menghasilkan susu kambing ettawa dengan berbagai rasa dan aroma seperti jahe, coklat, murni. Dengan demikian, mematahkan penghalang yang selama ini terbesit bagi setiap orang yang ingin memperoleh manfaat dari meminum susu kambing ettawa.
Air susu kambing sangat potensial dalam perbaikan gizi masyarakat karena air susu kambing tidak memiliki factor "lactosa intolerance", sehingga bagi mereka yang peka terhadap laktosa susu sapi dapat mengkonsumsi air susu kambing karena tidak menyebabkan diare, dengan demikian laktosa susu kambing akan aman.
Produk ini sudah mendapat rekomendasi dari DEPKES RI Kab. Sleman di bawah pengawasan BPTP (Balai Penelitian dan Teknologi Pangan) Yogyakarta dan produk ini juga telah mendapatkan label halal resmi dari MUI semenjak Maret 2010
0 komentar:
Post a Comment